Karangan
adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
satu kesatuan tema yang utuh. Karangan dapat pula diartikan dengan rangkaian
hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Hasil karangan dapat berupa tulisan cerita, artikel, buah pena, ciptaan atau
gubahan (lagu, musik, dan nyanyian).
Dalam
mengarang kita harus membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Kerangka
karangan adalah susunan rencana kerja karangan berupa garis besar yang akan dikembangkan
menjadi sebuah karangan.
Macam-macam
karangan :
Narasi
Narasi
adalah karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-menyusul
sehingga membentuk alur cerita.
Ciri-ciri
Narasi :
- Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
- Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
- Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
- Latar (setting) digambarkan secara hidup dan
terperinci.
Deskripsi
Deskripsi
adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut.
Ciri-ciri
Deskripsi :
- Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
- Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau
mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
- Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang
dipersonifikasikan.
- Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
Eksposisi
Eksposisi
adalah karangan yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan.
Ciri-ciri
Eksposisi :
- Menjelaskan
informasi agar pembaca mengetahuinya
- Menyatakan
sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
- Tidak
terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
- Menunjukkan
analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
- Menunjukkan
sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Argumentasi
Argumentasi
adalah karangan yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau
kesimpulan dengan data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.
Ciri-ciri
Argumentasi :
- Berusaha
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
- Pembuktian
dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
- Dalam
argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
- Dalam
membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
- Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam
pola pembuktian
Persuasi
Persuasi
adalah karangan yang bertujuan mempengaruhi emosi pembaca untuk berbuat sesuatu
sesuai keinginan penulis, atau karangan yang bersifat ajakan.
Perbedaan
Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa
dalam melakukan pengklasifikasian.
Contoh
Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
Karangan
Ilmiah
Koran
digital
Koran
digital (e-paper) termasuk ke dalam media yang dimengerti sebagai sarana
komunikasi seperti pers, media, media penyiaran (broadcasting) dan sinema yang
merujuk pada berbagai institusi atau bisnis yang berkomunikasi dengan para
pembaca.
Koran
digital ini merupakan koran yang dapat diakses melalui media elektronik seperti
komputer atau mobile handphone. Karena perkembangan teknologi, koran yang
tadinya berbentuk cetak surat kabar kini tak lagi berbentuk fisik melainkan
berbentuk digital atau elektronik. Dalam hal inilah koran mengalami proses
digitalisasi dan sudah banyak media massa yang mengembangkan teknologi koran
digital ini dan membuat bentuk online dari koran cetak.
Koran
digital berisi pesan-pesan atau berita untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai hal aktual atau yang baru saja terjadi. Prinsipnya sama
seperti media cetak namun dikategorikan ke dalam media elektronik karena proses
bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis. Contoh dari
media elektronik antara lain televisi, radio, internet). Edisi online dari
sebuah koran ini memiliki reputasi yang tak kalah dengan koran edisi cetak
karena berbagai macam user dapat mengakses koran digital ini dan semakin
banyaknya pemasang iklan yang terdapat di website.
Sejarah
Koran
digital berkembang pesat sejalan dengan berkembangnya internet yang mulai
dipopulerkan pada tahun 1982. Koran digital muncul sebagai bentuk perkembangan
teknologi komunikasi dan sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang membutuhkan
persebaran informasi yang cepat, mudah, dan instan.
Salah
satu koran nasional yang mempelopori berkembangnya koran digital ini adalah
koran Kontan yang mulai membuat koran dalam bentuk digital pada 2 Juli 2008
silam. Hari berikutnya, giliran Kompas membuat koran digital Kompas. Dua koran
nasional lain yang menjadi pelopor digital adalah harian Republika dan Tempo.
Alasan-alasan
mengapa muncul koran digital
Berpeluang
menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, koran digital
memudahkan para pembacanya untuk mengakses dimanapun dan kapanpun serta semua
orang dapat mengaksesnya secara bebas.
Adanya
fasilitas hyperlink yang memungkinkan satu koran menggabungkan kekayaan
informasinya sendiri dengan informasi-informasi lain dalam internet sehingga
informasi yang didapat dari koran digital menjadi semakin lengkap dan aktual.
Adanya
kemampuan multimedia seperti menampilkan grafik, bunyi, dan video klip dalam
dokumen digital secara terpadu dan sinkron yang memungkinkan koran-koran di
masa datang akan lebih hidup seperti halnya radio dan televisi.
Koran
Digital sebagai New Media
Metamorfosa
media cetak menjadi koran digital membuka peluang dunia baru dalam bisnis
online yang disebut dengan New Media atau media baru. Media baru yang dimaksud
meliputi berita online, blog, podcast, streaming video, dan social network atau
jejaring sosial. Kehadiran koran digital ini mengadopsi segala bentuk dari
media baru ini.
Koran digital hadir dalam berbagai bentuk yang antara lain dalam bentuk web,
RSS(web feed), dan saat ini yang semakin berkembang adalah bentuk mobile phone
dimana koran digital dapat diakses melalui ponsel yang dilengkapi fasilitas 3G
dan internet serta konten yang bisa diunduh setiap saat
Non
Ilmiah
“Aku
ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda
marabahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup
berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang
ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan
kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul
uranium: Meletup tidak terduga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang,
terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan.”
“Aku
ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang
asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang.
Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari,
limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan
yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan
sari pati hidup!”
Sumber
: