Induksi / induktif
adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah fenomena individual
untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Induksi sendiri tak akan banyak
manfaatnya kalau tidak diikuti oleh proses penalaran deduktif.
Proses penalaran
induktif dapat dibedakan lagi menjadi :
Generalisasi
Generalisasi adalah
suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk
menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena
tadi. Generalisasi hanya akan mempunyai makna yang penting, kalau kesimpulan
yang diturunkan dari sejumlah fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena
itu, tetapi juga harus berlaku pada fenomena-fenomena lain yang sejenis yang
belum diselidiki. Generalisasi dapat dibedakan menjadi generalisasi yang
berbentuk loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.
Hipotesis & Teori
Generalisasi dan
hipotese memiliki sifat yang tumpang tindih, namun membedakan kedua istilah
tersebut sangat perlu. Hipotese (hypo ‘di bawah’, tithenai ‘menempatkan’)
adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk
menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta
lain lebih lanjut. Dan sebaliknya, teori sebenarnya merupakan hipotese yang
secara relatif lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese. Teori
adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan
sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang
ada. Sedangkan hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai
sebab-sebab atau relasi antara fenomena-fenomena, sedangkan teori merupakan
hipotese yang telah diuji dan yang dapat diterapkan pada fenomena-fenomena yang
releven atau sejenis.
Analogi
Analogi adalah suatu
proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama
lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku
pula untuk hal yang lain.
Hubungan Kausal
Hubungan antara sebab
dan akibat (hubungan kausal) didalam dunia modern ini, kadang-kadang tidak
mudah diketahui. Tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang dicatat sebagai suatu
akibat tidak mempunyai sebab sama sekali. Pada umumnya hubungan kausal ini
dapat berlangsung dalam tiga pola berikut : sebab ke akibat, akibat kek
sebab, dan akibat ke akibat.
Referensi :
Keraf Gorys, Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1989.
Aadanwde, ‘Berfikir
Induktif dan Deduktif’ Gorys keraf. (Online). (http://aadanwde.wordpress.com/2012/04/21/berfikir-induktif-dan-deduktif-gorys-keraf/,
diakses tanggal 21 Maret 2013).